Rabu, 25 April 2012

TATA CARA TOURING DENGAN KENDARAAN RODA DUA




Berikut ini sedikit pengetahuan tentang TATA CARA TOURING yang diambil dari rekan-rekan blogger yg merupakan bikers community .... Semoga bermanfaat.

1.     HAND CODE (KODE TANGAN):
 Gunakan hanya tangan kiri
Ø     Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
Ø      Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
Ø     Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
Ø     Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
Ø     Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
Ø     Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk

2.     FOOT KODE (KODE KAKI):
Ø     Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
Ø     Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
Ø     Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api

3.     HORN CODE (KODE KLAKSON) :
Ø   Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
Ø     Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
Ø     Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood

4.     ATURAN DASAR :
Ø     Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
Ø     Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
Ø     Patuhi semua standar SAFETY RIDER
Ø     Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
Ø      Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.

5.     TATA CARA PEMBERANGKATAN :
Ø     Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
Ø  RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
Ø     Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
Ø     RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
Ø     Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).

6.     TATA CARA KONVOI :
Ø     dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
Ø     tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
Ø posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
Ø     atur jarak aman sesuai kecepatan
Ø     pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
Ø     tidak melanggar lampu merah
Ø  teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
Ø     nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
Ø     hidupkan lampu hazard (opsional)
Ø     tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
Ø     tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
Ø    tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
Ø     tidak saling mendahului
Ø     pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
Ø     usahakan selalu dan tetap tenang
Ø     tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan

7.    TATA CARA DI LAMPU LALU LINTAS (LALIN) ATAU DI PERSIMPANGAN :
Ø   RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
Ø     tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
Ø     tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus

8.  TATA CARA KONVOI TERPUTUS :
Ø     Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
Ø     RC mengurangi kecepatan
Ø     setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
Ø     setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code

9.     TATA CARA MENGHALAU PENYUSUP :
Ø     maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
Ø     berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
Ø     Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik

10. TATA CARA PESERTA MENGALAMI MASALAH :
Ø     peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
Ø     RC memberhentikan konvoi
Ø     Sp advice RC bila tidak mengetahui
Ø     Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
Ø     tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
Ø     tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur

11.   BILA TERJADI KECELAKAAN MINOR INJURED :
Ø     Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
Ø     korban dirawat sementara
Ø     bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu

12.  BILA TERJADI KECELAKAAN MAJOR INJURED :
Ø     parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
Ø     semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
Ø     Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
Ø     evakuasi dipimpin langsung oleh RC
Ø     RC broadcast berita dan
Ø     wajib stop touring

 13.  BILA TERJADI MOGOK :
Ø     klotur emergency stop
Ø     ditangani oleh peserta yang mengerti
Ø     RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
Ø         antar dan kawal motor ke bengkel terdekat. (Di Step)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar